أخر الاخبار

17‏/09‏/2013

Akbar Tandjung: Golkar Jangan Asumsi Bisa Ajukan Capres


Mantan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tandjung | HENDRA A SETYAWAN


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung tak ingin pengalaman pahit Pemilu 2009 terulang pada Pemilu 2014. Saat itu, Golkar tak mampu mengusung capres sendiri. 

"Selama ini yang jadi asumsi kami, Golkar bisa langsung mencalonkan. Padahal, kami harus lihat dinamika politik dan mencermati parpol, baik yang sudah eksis, maupun partai baru," ujar Akbar di kediamannya, Selasa (17/9/2013). 

Ia mengingatkan, para kader untuk fokus pada pemilihan legislatif (pileg) dan tidak terlalu dini meributkan soal pemilihan presiden (pilpres). Jika hasil pileg Golkar mendapat 20 persen, barulah Golkar menyiapkan calon presidennya. 

Menurut Akbar, partai yang patut dicermati adalah partai yang memiliki haluan nasionalis mirip dengan Golkar. Beberapa partai itu, antara lain, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. 

"Bisa saja pemilih dari partai-partai itu pindah ke partai nasional lain. Makanya kami harus tetap memberikan perhatian terhadap pileg," imbuhnya. 

Akbar mengaku tak ingin pil pahit kelahan Golkar kembali terjadi di Pemilu 2014. "Awalnya hitung-hitungan pak JK dapatlah itu 20 persen. Tapi ternyata Golkar hanya dapat 14,6 persen. Sungguh kecewa sekali kalau bisa dikatakan. Makanya jangan sampai peristiwa itu terulang lagi," ungkap Akbar. 

Seperti diketahui, Partai Golkar dalam pemilu kali ini menetapkan target yang tinggi yakni memperoleh suara nasional sebanyak 30 persen. Target ini lebih tinggi dibandingkan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Golkar menetapkan target tinggi untuk bisa mengusung Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden.









مواضيع مشابهة :

ليست هناك تعليقات :

إرسال تعليق

ملحوظة: يمكن لأعضاء المدونة فقط إرسال تعليق.

جميع الحقوق محفوظة ©2013